Alternatif Tugas Akhir untuk Gelar Sarjana

Opini Kampus
2 min readDec 11, 2023

Solusi bagi Mahasiswa Tanpa Kemampuan Menulis Skripsi

Opinikampus: Ilustrasi
Ilustrasi: sumber opinikampus.com

Memperoleh gelar sarjana kini tak lagi menjadi beban berat bagi mahasiswa tingkat akhir yang kesulitan menulis skripsi. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nomor 53 Tahun 2023 memberikan keleluasaan kepada perguruan tinggi untuk menentukan tugas akhir bagi mahasiswa. Seperti yang dikutip di media seputar Berita Kampus. Salah satu alternatif yang muncul adalah penggantian skripsi dengan berbagai bentuk tugas lain, memberikan lebih banyak pilihan bagi mereka yang ingin meraih gelar sarjana.

Manfaat dari Alternatif Tugas Akhir
Manfaat dari kebijakan ini sudah terlihat jelas. Beberapa perguruan tinggi telah mengadopsi alternatif ini. Misalnya, Universitas Jenderal Soedirman dan Universitas Indonesia memberikan opsi pembuatan proyek atau artikel ilmiah yang dipublikasikan sebagai pengganti skripsi. Fenomena ini membuka pintu bagi mahasiswa yang telah menunjukkan prestasi dan karya nyata di berbagai bidang untuk dapat memperoleh gelar sarjana tanpa harus terpaku pada kemampuan menulis skripsi.

Tantangan dalam Meniti Alternatif Baru
Namun, perlu dicermati bahwa menulis bukanlah kemampuan yang dimiliki oleh semua orang. Meskipun sebagian mahasiswa telah menunjukkan prestasi gemilang dalam berbagai bidang, keterampilan menulis bukanlah hal yang mudah dikuasai. Bahkan bagi mereka yang mempelajari sastra dan komunikasi, keterampilan menulis belum tentu menjadi keahlian yang dimiliki dengan baik. Sistem pembelajaran yang masih terfokus pada teori membuat kemampuan praktis menulis belum sepenuhnya terasah di lingkungan perkuliahan.

Ancaman Korupsi dalam Konteks Skripsi
Di tengah kesulitan mahasiswa dalam menulis skripsi, praktik joki skripsi semakin merebak. Fenomena ini menciptakan ketidakadilan dan memicu tindakan penyalahgunaan dalam dunia akademis. Joki skripsi, yang melibatkan pihak ketiga untuk menulis atau membantu penyelesaian skripsi, tidak hanya menciderai kejujuran mahasiswa, tetapi juga menjadi benih awal praktik korupsi. Penggunaan jasa joki skripsi mencerminkan kesulitan sekaligus menghadirkan ancaman moral dan akademis dalam dunia pendidikan.

Masa Depan Pendidikan dan Alternatif Tugas Akhir
Menggantikan skripsi dengan alternatif tugas akhir menjadi langkah awal dalam memperbaiki sistem pendidikan. Namun, hal ini juga menjadi cerminan betapa pentingnya kualitas pendidikan dalam membentuk karakter dan integritas mahasiswa. Penyelenggaraan alternatif tugas akhir haruslah sejalan dengan upaya pencegahan tindak korupsi dan peningkatan kualitas lulusan.

Penutup: Arah Masa Depan Pendidikan Indonesia
Kesimpulannya, kebijakan yang memperkenankan alternatif tugas akhir sebagai syarat perolehan gelar sarjana menjadi langkah maju dalam menghadapi permasalahan mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi. Ini menjadi peluang bagi perguruan tinggi untuk mengeksplorasi keberagaman kemampuan dan bakat mahasiswa tanpa terpaku pada keterampilan menulis skripsi. Semoga langkah ini dapat membawa dampak positif dalam menciptakan lulusan yang unggul secara akademis dan moral di masa depan.

Sumber: Masa Depan Skripsi: Alternatif yang Menarik

Tag Terkait: Pendidikan, Gelar Sarjana, Tugas Akhir, Joki Skripsi, Pendidikan Tinggi, Mahasiswa, Sistem Pendidikan, Korupsi di Pendidikan

--

--